Sabda Rasulullah, “ …Konstantinopel akan jatuh ke tangan tentara Islam. Pemimpinnya adalah sebaik-baik pemimpin,tentaranya adalah sebaik-baik tentara…"
(Hadits riwayat Imam Ahmad)
Sultan Muhammad atau dikenal juga sebagai Mehmed II (bahasa Turki Utsmani: محمد ثانى (Meḥmed-i sānī). Lahir tanggal 30 Maret 1432 dan meniggal tanggal 3 Mei 1481. Adalah anak dari Sultan Murad II dan cucu dari Sultan Bayazid. Beliau adalah Sultan ke VII Kesultanan Utsmaniyyah (Ottoman) yang mempunyai keahlian dibidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 8 bahasa (termasuk Turki , Yunani , Ibrani , Arab , Persia , Perancis , Latin dan Serbia ) saat berumur 21 tahun.
Dari sudut pandang Islam, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu' setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi/Saladin (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di 'Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol).
Menaklukkan Konstantinopel
Sultan menaklukan Konstantinopel hari Selasa, 20 Jumadil Awwal 857 Hijriyah atau 1453. ini bukan usaha pertama umat muslim untuk menaklukkan Konstantinopel, Para khalifah dan pemimpin Islam pun selalu berusaha menaklukkan Konstantinopel. Usaha pertama dilancarkan tahun 44 H di zaman Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi, usaha itu gagal. Lalu di zaman Khalifah Harun al-Rasyid tahun 190 H. diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Timur (Anatolia) terutama Kerajaan Seljuk. Pemimpinnya, Alp Arselan (455-465 H/1063-1072 M). Lalu di zaman Sulthan Yildirim Bayazid saat dia mengepung bandar itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Bayazid untuk memaksa Kaisar Bizantium menyerahkan Konstantinople secara aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena datangnya bantuan dari Eropa. Dan Sultan Murad II (824-863 H/1421-1451 M meneruskan usaha menaklukkan Kostantinopel. Beberapa usaha berhasil dibuat untuk mengepung kota itu tetapi dalam masa yang sama terjadi pengkhianatan di pihak umat Islam. Kaisar Bizantium menabur benih fitnah dan mengucar-kacirkan barisan tentara Islam.
Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tentaranya.
Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.
Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.
Dia melakukan banyak reformasi administratif internal yang menempatkan negaranya pada jalur kemakmuran dan membuka jalan bagi sultan-sultan berikutnya untuk fokus pada perluasan Negara dan ekspansi ke wilayah-wilayah baru. Ia juga menempatkan prinsip-prinsip pertama dari hukum perdata dan KUHP, mengubah hukuman fisik, yang telah diselesaikan melalui Sultan Suleiman Magnificent kemudian.
Keunggulan
Di manakah kehebatan sejati Sultan dan tentaranya?
- Semua tentara Sultan Muhammad tidak pernah meninggalkan shalat fardhu sejak baligh walau sekalipun
- Setengah tentara Sultan Muhammad tidak pernah meninggalkan shalat fardhu dan shalat rowatib sejak baligh walau sekalipun.
- Sultan Muhammad sendiri tidak pernah meninggalkan shalat fardhu,shalat rowatib, shalat tahajjud, sejak baligh walau sekalipun.
Makam Sultan Muhammad |
Sultan meninggal pada 3 Mei 1481, pada usia empat puluh sembilan. Ia diduga diracun oleh dokter pribadinya “Yakub Pasha”. Sultan dimakamkan di Kompleks Masjid Fatih.
Muhammad tumbuh menjadi pemuda cerdas yang keras kemauan dan serius dalam mewujudkan keinginannya (visinya) terutama visi untuk menaklukan Konstatinopel pada saat menjadi sultan pertama kali yaitu pada usia 12 tahun tapi akibat instabilitas politik negerinya serta keberadaan Muhammad yang masih muda mengharuskan Murad II kembali memimpin. Setelah ayahnya meninggal Muhammad kembali diangkat menjadi sultan pada usia 21 tahun. Muhammad melanjutkan kembali visinya untuk menaklukan Konstatinopel visi ini tentu tidak muncul begitu saja.
Sejak kecil ia telah mempelajari Al-Qur’an dan Al-Hadist Rosul SAW. Diantara hadist yang disampaikan secara berulang-ulang kepada beliau pada masa kecilnya adalah hadist yang berisi ramalan Rosul tetntang penaklukan kota tersebut sebagai berikut: “Konstatinopel akan jatuh ketangan Islam. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad bin Hanbal musnadnya). Syeikh Aaq Syamsudin adalah guru yang paling besar pengaruhnya terhadap Muhammad dalam persoalan ini. Bahkan dapat dikatakan Syeikh Syamsudin telah mengisyaratkan pada Muhammad kecil bahwa dirinyalah yang dimaksud hadist tersebut.Dan kenyataan, ramalan Rosul pun terbukti. Sultan muda dari kerajaan Turki Ustmani ini berhasil menuntaskan amanat Rosul sekaligus mimpi umat Islam selama delapan abad.
Permisa dan pengunjung yang dirahmati Allah, kisah
ini dengan sengaja kami angkat kembali untuk memberikan semangat dan motiavasi
agar kita tidak kehilangan arah dalam menjalani hidup. Tentukanlah skala
prioritas dalam hidup yang kita akan jalani dan mungkin tidak akan lama ini,
kemudian buatlah langkah-langkah pentahapan untuk
melaluinya. Buatlah janji dan komitmen kepada diri sendiri untuk
menjalaninya dengan sedikit bicara dan benyak kerja, dan tidak lupa mohonlah
bimbingan dan rahmat Allah Swt. Agar Anda diberikan kemudahan untuk
melaksanakannya. dihimpun dari berbagai sumber.
Galeri
Wasiat Sultan Muhammad (Penting)
Mejalani
hari-hari terakhirnya setelah diracun, Muhammad Al-Fatih merasaan kematian
mungkin akan segera datang. Ia telah lakukan apa yang ia bisa rasa bisa. Ia
telah jalani apa yang ia yakini mesti. Ia telah berikan apa yang ia anggap
punya. Ia tunaikan apa yang ia tahu itu menjadi tanggungjawabnya. Maka bila
takdir telah membuatnya berkuasa di usia muda dan harus membuatnya mati dalam
usia yang belum terlalu tua, hari itu ia merasa LAYAK BICARA. Bila ia
harus mencari alasan, mungkin hanya satu : IA TELAH BEKERJA.
Maka
kepada anaknya ia sampaikan wasiat, kumpulan kata-katanya yang terukir abadi.
Seperti abadinya bukti-bukti sejarah Konstantinopel yang telah ia taklukkan.
Pusat Bizantium yang dirindukan dan diimpikan para penguasa itupun telah berada
dalam rengkuhan Islam. Lahir dengan nama kota yang baru: Istambul, mengukir
pula ke banyak penjuru Eropa kedamaian baru sesudah itu. Kepada anaknya ia
berwasiat, dalam rangkaian nasehat yang kekal, seperti kekalnya gelar yang ia
rengkuh, sebuah karunia mulia dari janji puji Rasulullah, seperti diriwayatkan
Imam Ahmad, Rasulullah bersabda : “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin
yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di
bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”Tiga puluh satu tahun setelah dilaluinya dalam PEGABDIAN,
KERJA, KARYA, yang luar biasa. Bila kemudian di hari itu ia hendak bicara, itu
sudah semestinya. Ia hendak bicara atas apa yang telah dilakukannya, sebagai
sebuah wasiat untuk anaknya yang akan meneruskan KEPEMIMPINANNYA.
“Aku sudah
diambang kematian. Tapi aku berharap aku tidak kawatir, karena aku meninggalkan
seseorang sepertimu. Jadilah seorang PEMIMPIN YANG ADIL, SHALIH dan PENYAYANG.
RENTANGKAN PENGAYOMAMU UNTUK RAKYATMU, TANPA KECUALI, BEKERJALAH UNTUK
MENYEBARKAN ISLAM. KARENA SESUNGGUHNYA ITU MERUPAKAN KEWAJIAN PARA PENGUASA DI
MUKA BUMI. DAHULUKLAN URUSAN AGAMA ATAS APAPUN URUSAN LAINNYA. DAN JANGANLAH
KAMU JEMU DAN BOSAN UNTUK TERUS MENJALANINYA. JANGANLAH ENGKAU ANGKAT JADI
PEGAWAIMU MEREKA YANG TIDAK PEDULI DENGAN AGAMA, YANG TIDAK MENJAUHI DOSA
BESAR, DAN YANG TENGGELAM DALAM DOSA. JAUHILAH OLEHMU BID’AH YANG MERUSAK.
JAGALAH SETIAP JENGKAL
TANAH ISLAM DENGAN JIHAD. LINDUNGI HARTA DI BAITUL MAAL JANGAN SAMPAI BINASA.
JANGANLAH SEKALI-KALI TANGANMU MENGAMBIL HARTA RAKYATMU KECUALI DENGAN CARA
YANG BENAR SESUAI KETENTUAN ISLAM. PASTIKAN MEREKA YANG LEMAH MENDAPATKAN
JAMINAN KEKUATAN DARIMU. BERIKANLAH PENGHORMATANMU UNTUK SIAPA YANG MEMANG
BERHAK.”
“KETAHUILAH,
SESUNGGUHNYA PARA ULAMA ADALAH POROS KEKUATAN DI TENGAH TUBUH NEGARA, MAKA
MULIAKANLAH MEREKA. SEMANGATI MEREKA. BILA ADA DARI MEREKA YANG
TINGGAL DI NEGERI LAIN, HADIRKANLAH DAN HORMATILAH MEREKA. CUKUPILAH KEPERLUAN
MEREKA.”
“BERHATI-HATILAH,
WASPADALAH, JANGAN SAMPAI ENGKAU TERTIPU OLEH HARTA MAUPUN TENTARA. JANGAN
SAMPAI ENGKAU JAUHKAN AHLI SYARI’AT DARI PINTUMU. JANGAN SAMPAI ENGKAU
CENDERUNG KEPADA PEKERJAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN AJARAN ISLAM. KARENA
SESUNGGUHNYA AGAMA ITULAH TUJUAN KTA, HIDAYAH ITULAH JALAN KITA. DAN OLEH SEBAB
ITU KITA DIMENANGKAN.”
“AMBILAH
DARIKU PELAJARAN INI. AKU HADIR KE NEGERI INI BAGAIKAN SEEKOR SEMUT KECIL. LALU
ALLAH MEMBERI NIKMAT YANG BESAR INI. MAKA TETAPLAH DI JALAN YANG TELAH AKU
LALUI. BEKERJALAH UNTUK MEMULIAKAN AGAMA ISLAM INI, MENGHORMATI UMATNYA.
JANGANLAH ENGKAU HAMBURKAN UANG NEGARA, BERFOYA-FOYA, DAN MENGGUNAKANNYA
MELAMPAUI BATAS YANG SEMESTINYA. SUNGGUH ITU SEMUA ADALAH SEBAB-SEBAB TERBESAR
DATANGNYA KEHANCURAN.”
Itulah
wasiat Al-Fatih. Itulah bicaranya. Sepertinya ia sangat tahu, betapa kekuasaan
adalah panggung yang menggoda banyak orang untuk banyak bicara tapi sedikit
kerja. Menghamburkan uang dan berfoya-foya. Melupakan agama dan menindas yang
lemah. Muhammad Al-Fatih sang penakluk itu hendak meneguhkan kembali sikap dan
pilihannya sebagai PENGUASA-PEKERJA, maksudnya penguasa yang banyak bekerja
yang memberian wasiat kepada anaknya, yang sebentar lagi akan meneruskan
tugasnya. Maka kata-katanya, bicaranya, hari itu tak lain adalah cerita
tentang kerjanya. Bahkan saripatinya.
Tiga puluh
tahun lebih masa kerjanya, masa pejuangannya, ia ringkas dalam beberapa kalimat
wasiat yang sarat dengan makna yang hakiki. Sebagian kita mungkin memang
orang besar, yang merasa pantas untuk banyak bicara. Tetapi dalam kebesaran yang
kta percayai sekalipun, seringkali industri bicara telah memoles diri kita
bukan seperti apa yang sesungguhnya. Maka kesempatan kita untuk bekerja sangat
sedikit. Sebab waktu kita habis untuk bicara. Dan untuk mengawetkan bicara kita
sebelumnya, kita perlu lagi bicara. Lalu untuk menjaga kesinambungan kebesaran
kita dengan bicara itu, kita memerlukan lagi bicara berkutnya. Pertanyaannya
adalah, kapan kita kerja?. Bila hidup ini hanya kita isi dan penuhi dengan
bicara, namun pengabdian kita akan profesi apapun sangat rendah, maka karya
kita tidak pernah luar biasa. Ketekunan kita ringkih. Maka peninggalan kita tak
ada yang abadi.
Terlepas
keyakinan yang ada didalamnya yang mungkin kita bisa saja berseberangan,
lihatlah peninggalan sejarah peradaban masa lalu yang
demikian tinggi dan tidak ternilai harganya, masjid Agung Demak,
Candi Borobudur dan Candi Prambanan, Tajmahal di India, dsb, adalah bukti
sejarah bahwa para pemimpin masa lalu adalah pemimpin yang sedikit bicara dan
banyak kerja. Itu sebabnya, Umar bin Khatab menegaskan
prinsip penilainnya akan kualitas seseoang, “Yang paling aku cintai dari kalian sebelum aku mengenal
kalian adalah yang paling baik riwayat hidupnya. Tetapi bila kalian telah
bicara, yang paling aku cintai adalah yan paling fasih bicaranya." Tetapi setelah aku uji kalian, maka yang paling aku
cintai adalah YANG PALING
BAIK PEKERJAANNYA.
Muhammad
Al-Fatih, sebagaimana dikatakannya, ia tidak merasa kawatir kesempatan hidupnya
berahir. Sebab ia telah berbuat. Ia telah lakukan apa yang ia rasa bisa.
Ia telah jalani apa yang ia akini mesti. Ia telah berikan apa yang
ia anggap punya. Ia tinggal memastikan anaknya (penerusnya) akan melanjutkan
apa yang telah dijalaninya. Bicara banyak sebelum kerja adalah mimpi.
Kesungguhanlah yang akan membuktikannya. Bicara setelah kerja adalah PRASASTI.
Kesabaran menahan dirilah yang akan membuatnya abadi.
Riwayat Hidup Muhammad Al Fatih, Ia merupakan salah satu khalifah dari kerajaan Turki
Ustmani ini lahir pada tanggal 20 April 1429 M atau bertepatan dengan tanggal
28 Rajab 833 H. Lahir sebagai putra ketiga Sultan Murab II, Muhammad tidak
pernah dipersiapkan atau diperkirakan menjadi putera mahkota. Muhammad baru
ditetapkan sebagai putera mahkota setelah kematian dua kakak lelakinya dalam
usia muda. Muhammad kecil pada awal pendidikannya termasuk anak yang manja dan
enggan belajar, setelah ayahnya menghadirkan seorang Ulama Kurdi menjadi
gurunya yaitu Syeikh Ahmad bin Ismail Al-Kurani ia mulai belajar dengan serius.
Selain dengan Ahmad Al-Kurani, Muhammad juga belajar dari Syeikh Ibnu Al-Tamjid
seorang ahli syair yang menguasai bahasa Arab dan Persia, Syeikh Khairuddin dan
Syeikh Sirajudin Al-Habi dan lainnya. Belakangan ada seorang Syeikh lagi, yaitu
Aag Syamsudin yang bersama-sama Al-Kurani merupakan dua orang Syeikh yang
paling berpengaruh dan paling dipercaya oleh Sultan Muhammad
Al-Fatih. Dari mereka, Muhammad Muda belajar ilmu. Ilmu agama, bahasa,
keterampilan, fisik, geografi, falak dan sejarah. Dalam pelajaran sejarah, ia
juga mempelajari biografi tokoh-tokoh Eropa seperti Kaisar Agustus, Constantine
The Great, Theodosius The Great, Timur Lang dan ia terkesan dengan kisah
Iskandar Agung dari Macedonia.
Muhammad tumbuh menjadi pemuda cerdas yang keras kemauan dan serius dalam mewujudkan keinginannya (visinya) terutama visi untuk menaklukan Konstatinopel pada saat menjadi sultan pertama kali yaitu pada usia 12 tahun tapi akibat instabilitas politik negerinya serta keberadaan Muhammad yang masih muda mengharuskan Murad II kembali memimpin. Setelah ayahnya meninggal Muhammad kembali diangkat menjadi sultan pada usia 21 tahun. Muhammad melanjutkan kembali visinya untuk menaklukan Konstatinopel visi ini tentu tidak muncul begitu saja.
Sejak kecil ia telah mempelajari Al-Qur’an dan Al-Hadist Rosul SAW. Diantara hadist yang disampaikan secara berulang-ulang kepada beliau pada masa kecilnya adalah hadist yang berisi ramalan Rosul tetntang penaklukan kota tersebut sebagai berikut: “Konstatinopel akan jatuh ketangan Islam. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad bin Hanbal musnadnya). Syeikh Aaq Syamsudin adalah guru yang paling besar pengaruhnya terhadap Muhammad dalam persoalan ini. Bahkan dapat dikatakan Syeikh Syamsudin telah mengisyaratkan pada Muhammad kecil bahwa dirinyalah yang dimaksud hadist tersebut.Dan kenyataan, ramalan Rosul pun terbukti. Sultan muda dari kerajaan Turki Ustmani ini berhasil menuntaskan amanat Rosul sekaligus mimpi umat Islam selama delapan abad.
Kota yang
dikelilingi oleh laut dan terletak persis diantara Benua Asia dan Eropa ini
dianggap sebagai kota yang paling strategis di dunia bahkan dikatakan bahwa
sekiranya dunia ini berbentuk satu kerajaan maka Konstatinopel akan menjadi
kota yang paliang cocok untuk menjadi ibu kotanya.Setelah ditaklukan nama
Konstatinopel diubah menjadi Islambul yang berarti “Kota Islam”, tapi kemudian
penyebutan ini bergeser menjadi Istambul seperti yang biasa kita dengar
sekarang. Sejak saat itu ibu kota Turki Ustmani beralih ke kota ini yang
kemudian menjadi pusat peradaban Islam selama beberapa abad. Muhammad sendiri
pada saat itu mendapat gelar “Al-Fatih” atau The Conqueror, Sang Penakluk.
Beliau merupakan seseorang yang sangat mencintai jihad. Sebagian hidupnya
dihabiskan diatas kudanya. Hampir seluruh perjalanan jihad tentaranya ia pimpin
secara langsung. Bahkan ia tetap berangkat berjihad kendati sedang menderita
suatu penyakit. Hal ini, menjadi perjalanan jihadnya yang terakhir.Penyakitnya
itu kemudian merenggut nyawanya sebelum pasukan sempat mencapai sasaran
jihadnya. Beliau syahid ditengah niat dan perjalanan untuk menegakkan jihad fi
sabilillah tepatnya pada tanggal 4 Mei 1481 pada umur 52 tahun.
Beliau
sesungguhnya tidak hanya berperan besar dalam hal perluasan wilayah Islam,
tetapi juga dalam menata negerinya menjadi negeri yang sangat maju. Ia
secara serius melakukan banyak perbaikan dalam hal perekonomian, pendidikan dan
lain-lain. Ia membangun Istambul menjadi pusat pemerintahan yang sangat indah
dan maju disamping sebagai bandar ekonomi yang sukses. Muhammad Al-Fatih adalah
pemimpin yang memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Beliau selalu berusaha
mendengarkan keluhan-keluhan rakyatnya. Sering kali ia turun kejalan untuk
mengamati kondisi rakyatnya secara langsung.Itulah sekilas perjalanan hidup
Muhammad Al-Fatih yang telah memeperlihatkan semangat jihad tinggi serta
pribadi yang mulia. Sesungguhnya rahasia apa yang ada dalam diri Al Fatih
sehingga mempunyai semangat juang yang teramat tinggi? Barang kali beliau
memahami ayat al Qur’an Surah Al - Qasas Ayat 77 Allah berfirman :“ Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan
apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan
bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik padamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.
Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”“..Dan bekerjalah,
Wahai Keluarga Daud, sebagai (ungkapan) syukur (kepada Allah) (QS 34;14)
Tentu
benar, ketaatan beribadah (dalam arti ritual) menjadi syarat mutlak ketaatan
seseorang, namun sesungguhnya kalau kita kaji lebih dalam Islam adalah agama
yang sangat menjunjung tinggi kerja, amal saleh (yang artinya perbuatan baik),
atau action. Kerja adalah bagian penting dari ibadah. Islam adalah agama
kerja. Semua kegiatan ibadah memiliki benang merah yang sama. Kegiatan ibadah
adalah merupakan penyucian jiwa, pengisian dengan sifat-sifat suci Allah,
pengagungan dan berkomunikasi dengan Allah, yang harus diwujudkan dalam amal
shaleh – kerja- kepada sesama. Bekerja bukan hanya dianjurkan untuk memberi
manfaat kepada manusia, tetapi juga sangat dipuji jika bermanfaat bagi makhluk
yang lain. Rasulullah S.A.W. bersabda, "Seorang muslim yang menanam atau menabur
benih, lalu ada sebahagian yang dimakan oleh burung atau manusia, atapun oleh
binatang, nescaya semua itu akan menjadi sedekah baginya" (Riwayat
Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Banyak
sekali ayat-ayat tentang alam semesta, dari yang besar mengenai galaksi hingga
hewan-hewan kecil seperti semut, semua mengikuti perintah Allah dengan bekerja
secara terus menerus. Sehingga kita bekerja pada dasarnya adalah seirama dengan
gerak universal alam semesta, seirama dengan sujud alam semesta. Kahlil Gibran dalam Sang Nabi membuat puisi yang sangat indah:
Kau bekerja, supaya langkahmu seiring irama bumi. Serta perjalanan roh jagad ini. Berpangku tangan menjadikanmu orang asing bagi musim, Serta keluar dari kehidupan itu sendiri. Yang menderap perkasa, megah dalam ketaatannya menuju keabadian masa.
Kau bekerja, supaya langkahmu seiring irama bumi. Serta perjalanan roh jagad ini. Berpangku tangan menjadikanmu orang asing bagi musim, Serta keluar dari kehidupan itu sendiri. Yang menderap perkasa, megah dalam ketaatannya menuju keabadian masa.
Galeri
Pedang Sultan Muhammad |
Meriam Sultan |
0 komentar:
Posting Komentar